Rabu, 29 Juni 2011

Amplifier 10W Bass-boost

Daftar Komponen :


P1 : 22K Log Potemsiometer (Dual gang for stereo)
P2 : 100K Log Potemsiometer (Dual gang for stereo)
C3, 4 : 470uF/25V
C6 : 47pF 63V ceramic ar polyester capasitor
R2, 4, 8 : 820R 1/4W
R1 : 4K7 1/4W
R3 : 500R 1/2W
R5 : 82K 1/4W
R6, 7 : 47K 1/4W
R9 : 10R 1/2W
R10 : 0,22 4W(wirewound)
C1, 8 : 470nF 63V polyester capasitor
C2, 5 : 100uF/25V
C7 : 10nF 63V polyester capasitor
C9 : 100nF 63V polyester capasitor
D1 : 1N4148 75V 150mA Diode
IC 1 : NE5532 Low noise Dual Op-amp
Q1 : BC547B 45V 100mA NPN Transitor
Q2 : BC557B 45V 100mA PNP Transitor
Q3 : TIP42A 60V 6A PNP Transistor
Q4 : TIP41A 60V 6A NPN Transistor
J1 : RCA audio input socket

Komponen Power Supply :
R1 : 1K5 1/4W
elco : 4700uF/25v
D : 100V 4A Diode bridge
Led merah
T : Centertap tranformer 2A 20V

LM35 Sebagai Sensor Suhu

Ini merupakan sebuah sirkuit elektronik yang dapat digunakan sebagai rangkaian/pengontrol otomatis suhu. Sirkuit saklar sebuah miniatur relay HIDUP atau MATI sesuai dengan suhu terdeteksi oleh satu keping sensor suhu LM35. Bila LM35 mendeteksi suhu yang lebih tinggi dari tingkat preset (ditetapkan oleh VR1), maka relay akan berkerja. Ketika suhu berada di bawah preset suhu, relay adalah tidak akan memberikan tenaga kepada beban yang akan kita gunakan.

Misalnya saja beban yang kita pakai adalah Lampu, atau kipas angin. Rangkaian ini dapat diaktifkan melalui tegangan AC atau tegangan DC 12V dengan pasokan (100mA min.)

Download : schematic, layout and PCB (pdf)

Running Text Seven Segment

Dibawah ini adalah gambar rangkaian running text seven segment. Dan juga tertera download-an untuk program dalam menjalankan running text seven segment ini. Semoga bermanfaat.


Ini adalah link untuk mendownload programnya:
7-SEG.C
7-SEG.HEX

Skema Rangkaian Lampu LED Berjalan

Skema Rangkaian Lampu LED Berjalan - Buat anda yang lagi nyari skema rangkaian, silahkan lihat skema rangkaian LED berjalan dibawah ini:


Skema Rangkaian Lampu Led Berjalan


Components list:
R1_____________10K 1/4W Resistor
R2,R3__________47K 1/4W Resistors
R4______________1K 1/4W Resistor
R5,R6,R7______100K 1/4W Resistors
R8____________820R 1/4W Resistor

C1,C3_________100nF 63V Ceramic or Polyester Capacitors
C2_____________10΅F 50V Electrolytic Capacitor
C4____________330nF 63V Polyester Capacitor (See Notes)
C5____________100΅F 25V Electrolytic Capacitor

D1___________1N4148 75V 150mA Diode
D2-D11_________5 or 3mm. LEDs (any type and color)

IC1___________LM358 Low Power Dual Op-amp
IC2____________4017 Decade counter with 10 decoded outputs IC

M1_____________Miniature electret microphone
SW1____________SPST miniature Slider Switch
B1_______________9V PP3 Battery
Clip for PP3 Battery

Additional circuit parts (see Notes):

R9,R10_________10K 1/4W Resistors
R11____________56R 1/4W Resistor
D12,D13 etc.____5 or 3mm. LEDs (any type and color)
Q1,Q2_________BC327 45V 800mA PNP Transistors
Q3____________BC337 45V 800mA NPN Transistor

Gambar Skema Rangkaian Alarm Mobil

Gambar Skema Rangkaian Alarm Mobil - Salah satu jenis alarm yang sudah banyak digunakan saat ini adalah alarm mobil. Rangkaian alarm mobil sangat dibutuhkan tentunya jika anda ingin membuat alarm mobil sendiri. Lihat gambar rangkaian alarm mobil dibawah ini:

Gambar Skema Rangkaian Alarm Mobil Elektronik:
Skema Rangkaian Alarm Mobil

This FM radio-controlled anti- theft alarm can be used with any vehicle having 6- to 12-volt DC supply system. The mini VHF, FM transmitter is fitted in the vehicle at night when it is parked in the car porch or car park.

The receiver unit with CXA1019, a single IC-based FM radio module, which is freely available in the market at reasonable rate, is kept inside. Receiver is tuned to the transmitter's frequency. When the transmitter is on and the signals are being received by FM radio receiver, no hissing noise is available at the output of receiver. Thus transistor T2 (BC548) does not conduct. This results in the relay driver transistor T3 getting its forward base bias via 10k resistor R5 and the relay gets energised.

When an intruder tries to drive the car and takes it a few metres away from the car porch, the radio link between the car (transmitter) and alarm (receiver) is broken. As a result FM radio module gene-rates hissing noise. Hissing AC signals are coupled to relay switching circ- uit via audio transformer. These AC signals are rectified and filtered by diode D1 and capacitor C8, and the resulting positive DC voltage provides a forward bias to transistor T2. Thus transistor T2 conducts, and it pulls the base of relay driver transistor T3 to ground level. The relay thus gets de-activated and the alarm connected via N/C contacts of relay is switched on.

If, by chance, the intruder finds out about the wireless alarm and disconnects the transmitter from battery, still remote alarm remains activated because in the absence of signal, the receiver continues to produce hissing noise at its output. So the burglar alarm is fool-proof and highly reliable.

Mikrokontroller Dasar

Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran (I/O) serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data.

Mikrokontroler merupakan komputer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut "pengendali kecil" dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini. Dengan penggunaan mikrokontroler ini maka :
  • Sistem elektronik akan menjadi lebih ringkas
  • Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi
  • Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak
Namun demikian tidak sepenuhnya mikrokontroler bisa mereduksi komponen IC TTL dan CMOS yang seringkali masih diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi atau sekedar menambah jumlah saluran masukan dan keluaran (I/O). Dengan kata lain, mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah komputer karena mikrokontroler sudah mengandung beberapa periferal yang langsung bisa dimanfaatkan, misalnya port paralel, port serial, komparator, konversi digital ke analog (DAC), konversi analog ke digital dan sebagainya hanya menggunakan sistem minimum yang tidak rumit atau kompleks.

Dalam elektronika, sistem mikrokontroller sudah merajai hampir semua peralatan elektronika yang bersistem digital, baik peralatan sederhana hingga ke peralatan elektronika yang serba canggih. Pemberdayaan mikrokontroller didalam perangkat elektronika yakni dengan cara menempatkan microprosessor didalam perangkat elektronika yang berfungsi untuk mengatur segala kinerja dari peralatan elektronika tersebut.

Mikrokontroller juga adalah sistem yang didalamnya mempunyai mikroprosessor yang berfungsi untuk menjadi otak dari peralatan elektronika yang saat ini menjadi pelengkap hidup kita.

sumber : beberapa sumber

Transistor



Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Transistor through-hole (dibandingkan dengan pita ukur sentimeter)
Transistor through-hole (dibandingkan dengan pita ukur sentimeter)

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen

Cara kerja transistor :
Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.

Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.

FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat dirubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut.

Jenis-jenis transistor :
Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori:
  • Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide
  • Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain
  • Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain.
  • Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel
  • Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power
  • Maximum frekwensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave, dan lain-lain
  • Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain

a. BJT
BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah salah satu dari dua jenis transistor. Cara kerja BJT dapat dibayangkan sebagai dua dioda yang terminal positif atau negatifnya berdempet, sehingga ada tiga terminal. Ketiga terminal tersebut adalah emiter (E), kolektor (C), dan basis (B).

Perubahan arus listrik dalam jumlah kecil pada terminal basis dapat menghasilkan perubahan arus listrik dalam jumlah besar pada terminal kolektor. Prinsip inilah yang mendasari penggunaan transistor sebagai penguat elektronik. Rasio antara arus pada koletor dengan arus pada basis biasanya dilambangkan dengan β atau hFE. β biasanya berkisar sekitar 100 untuk transistor-transisor BJT.

b. FET
FET dibagi menjadi dua keluarga: Junction FET (JFET) dan Insulated Gate FET (IGFET) atau juga dikenal sebagai Metal Oxide Silicon (atau Semiconductor) FET (MOSFET). Berbeda dengan IGFET, terminal gate dalam JFET membentuk sebuah dioda dengan kanal (materi semikonduktor antara Source dan Drain). Secara fungsinya, ini membuat N-channel JFET menjadi sebuah versi solid-state dari tabung vakum, yang juga membentuk sebuah dioda antara antara grid dan katode. Dan juga, keduanya (JFET dan tabung vakum) bekerja di "depletion mode", keduanya memiliki impedansi input tinggi, dan keduanya menghantarkan arus listrik dibawah kontrol tegangan input.

FET lebih jauh lagi dibagi menjadi tipe enhancement mode dan depletion mode. Mode menandakan polaritas dari tegangan gate dibandingkan dengan source saat FET menghantarkan listrik. Jika kita ambil N-channel FET sebagai contoh: dalam depletion mode, gate adalah negatif dibandingkan dengan source, sedangkan dalam enhancement mode, gate adalah positif. Untuk kedua mode, jika tegangan gate dibuat lebih positif, aliran arus di antara source dan drain akan meningkat. Untuk P-channel FET, polaritas-polaritas semua dibalik. Sebagian besar IGFET adalah tipe enhancement mode, dan hampir semua JFET adalah tipe depletion mode.

Dioda, Zener Dan LED

1. DIODA
Dioda termasuk komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor. Beranjak dari penemuan dioda, para ahli menemukan juga komponen turunan lainnya yang unik.

Struktur dan Simbol Dioda

Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda tidak lain adalah sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe P dan satu sisinya yang lain adalah tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.

Gambar ilustrasi di atas menunjukkan sambungan PN dengan sedikit porsi kecil yang disebut lapisan deplesi (depletion layer), dimana terdapat keseimbangan hole dan elektron. Seperti yang sudah diketahui, pada sisi P banyak terbentuk hole-hole yang siap menerima elektron sedangkan di sisi N banyak terdapat elektron-elektron yang siap untuk bebas merdeka. Lalu jika diberi bias positif, dengan arti kata memberi tegangan potensial sisi P lebih besar dari sisi N, maka elektron dari sisi N dengan serta merta akan tergerak untuk mengisi hole di sisi P.

Tentu kalau elektron mengisi hole disisi P, maka akan terbentuk hole pada sisi N karena ditinggal elektron. Ini disebut aliran hole dari P menuju N,Kalau mengunakan terminologi arus listrik, maka dikatakan terjadi aliran listrik dari sisi P ke sisi N.
dioda dengan bias maju

Sebalikya apakah yang terjadi jika polaritas tegangan dibalik yaitu dengan memberikan bias negatif (reverse bias). Dalam hal ini, sisi N mendapat polaritas tegangan lebih besar dari sisi P.
dioda dengan bias negatif

Tentu jawabanya adalah tidak akan terjadi perpindahan elektron atau aliran hole dari P ke N maupun sebaliknya. Karena baik hole dan elektron masing-masing tertarik ke arah kutup berlawanan. Bahkan lapisan deplesi (depletion layer) semakin besar dan menghalangi terjadinya arus.

Demikianlah sekelumit bagaimana dioda hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Dengan tegangan bias maju yang kecil saja dioda sudah menjadi konduktor. Tidak serta merta diatas 0 volt, tetapi memang tegangan beberapa volt diatas nol baru bisa terjadi konduksi. Ini disebabkan karena adanya dinding deplesi (deplesion layer). Untuk dioda yang terbuat dari bahan Silikon tegangan konduksi adalah diatas 0.7 volt. Kira-kira 0.2 volt batas minimum untuk dioda yang terbuat dari bahan Germanium.
grafik arus dioda

Sebaliknya untuk bias negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus, namun memang ada batasnya. Sampai beberapa puluh bahkan ratusan volt baru terjadi breakdown, dimana dioda tidak lagi dapat menahan aliran elektron yang terbentuk di lapisan deplesi.

2. DIODA Zener
Phenomena tegangan breakdown dioda ini mengilhami pembuatan komponen elektronika lainnya yang dinamakan zener. Sebenarnya tidak ada perbedaan sruktur dasar dari zener, melainkan mirip dengan dioda. Tetapi dengan memberi jumlah doping yang lebih banyak pada sambungan P dan N, ternyata tegangan breakdown dioda bisa makin cepat tercapai. Jika pada dioda biasanya baru terjadi breakdown pada tegangan ratusan volt, pada zener bisa terjadi pada angka puluhan dan satuan volt. Di datasheet ada zener yang memiliki tegangan Vz sebesar 1.5 volt, 3.5 volt dan sebagainya.
dioda zener

Ini adalah karakteristik zener yang unik. Jika dioda bekerja pada bias maju maka zener biasanya berguna pada bias negatif (reverse bias).

3. LED
LED adalah singkatan dari Light Emiting Dioda, merupakan komponen yang dapat mengeluarkan emisi cahaya.LED merupakan produk temuan lain setelah dioda. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N juga melepaskan energi berupa energi panas dan energi cahaya. LED dibuat agar lebih efisien jika mengeluarkan cahaya. Untuk mendapatkna emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.

simbol LED

Pada saat ini warna-warna cahaya LED yang banyak ada adalah warna merah, kuning dan hijau.LED berwarna biru sangat langka. Pada dasarnya semua warna bisa dihasilkan, namun akan menjadi sangat mahal dan tidak efisien. Dalam memilih LED selain warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus maksimum dan disipasi daya-nya. Rumah (chasing) LED dan bentuknya juga bermacam-macam, ada yang persegi empat, bulat dan lonjong.

Dioda banyak diaplikasikan pada rangkaian penyerah arus (rectifier) power suplai atau konverter AC ke DC. Dipasar banyak ditemukan dioda seperti 1N4001, 1N4007 dan lain-lain. Masing-masing tipe berbeda tergantung dari arus maksimum dan juga tegangan breakdwon-nya. Zener banyak digunakan untuk aplikasi regulator tegangan (voltage regulator). Zener yang ada dipasaran tentu saja banyak jenisnya tergantung dari tegangan breakdwon-nya. Di dalam datasheet biasanya spesifikasi ini disebut Vz (zener voltage) lengkap dengan toleransinya, dan juga kemampuan dissipasi daya

Aplikasi Led Matrik

LED sering dipakai sebagai indikator yang masing-masing warna bisa memiliki arti yang berbeda. Menyala, padam dan berkedip juga bisa berarti lain. LED dalam bentuk susunan (array) bisa menjadi display yang besar. Dikenal juga LED dalam bentuk 7 segment atau ada juga yang 14 segment. Biasanya digunakan untuk menampilkan angka numerik dan alphabet.

Resistor

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Kemampuan resistor dalam menghambat arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai resistansi resistor tersebut. Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega).

gambar : resistor

Bentuk resistor yang umum adalah seperti tabung dengan dua kaki di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk cincin kode warna untuk mengetahui besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel dibawah.
gambar : simbol resistor

Didalam rangkaian elektronika resistor dilambangkan dengan angka " R "Ada beberapa jenis resistor yang ada dipasaran antara lain : Resistor Carbon, Wirewound, dan Metal Film. Ada juga Resistor yang dapat diubah-ubah nilai resistansinya antara lain : Potensiometer dan Trimpot. Selain itu ada juga Resistor yang nilai resistansinya berubah bila terkena cahaya namanya LDR ( Light Dependent Resistor ) dan Resistor yang yang nilai resistansinya berubah tergantung dari suhu disekitarnya namanya NTC ( Negative Thermal Resistance .

Kode Warna
gambar : Tabel Warna

Untuk resistor jenis carbon maupun metalfilm biasanya digunakan kode-kode warna sebagai petunjuk besarnya nilai resistansi ( tahanan ) dari resistor. Kode-kode warna itu melambangkan angka ke-1, angka ke-2, angka perkalian dengan 10 ( multiflier ), nilai toleransi kesalahan, dan nilai qualitas dari resistor. Kode warna itu antara lain Hitam, Coklat, Merah, Orange, Kuning, Hijau, Biru, Ungu, Abu-abu, Putih, Emas dan Perak. Warna hitam untuk angka 0, coklat untuk angka 1, merah untuk angka 2, orange untuk angka 3, kuning untuk angka 4, hijau untuk angka 5, biru untuk angka 6, ungu untuk angka 7, abu-abu untuk angka 8, dan putih untuk angka 9. Sedangkan warna emas dan perak biasanya untuk menunjukan nilai toleransi yaitu emas nilai toleransinya 10 %, sedangkan perak nilai toleransinya 5 %.

Cara cepat Menghafal kode warna adalah :
Hitam, Coklat, Merah, Orange, Kuning, Hijau, Biru, Violet, Abu-abu, Perak, Putih = Hi-Co-M-O-K-Hi-Bi-Vi-A-Pe-P Atau HICOMEOKUHIBIVIAPU

Kapasitor / Kondensator

Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi.

gambar : kondensator dan simbol


Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini "tersimpan" selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan.

Berdasarkan kegunaannya kondensator di bagi menjadi :
  1. Kondensator tetap (nilai kapasitasnya tetap tidak dapat diubah)
  2. Kondensator elektrolit (Electrolit Condenser = Elco)
  3. Kondensator variabel (nilai kapasitasnya dapat diubah-ubah)
gambar : kapasitor berkapasitar kecil

Kapasitansi

Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :

Q = C.V
ket :
Q = Muatan elektron dalam C (coulombs)
C = Nilai kapasitansi dalam F (farads)
V = Besar tegangan dalam V (volt)

Untuk rangkain elektronik praktis, satuan farads adalah sangat besar sekali. Umumnya kapasitor yang ada di pasar memiliki satuan uF (10-6 F), nF (10-9 F) dan pF (10-12 F). Konversi satuan penting diketahui untuk memudahkan membaca besaran sebuah kapasitor. Misalnya 0.047uF dapat juga dibaca sebagai 47nF, atau contoh lain 0.1nF sama dengan 100pF.

1 Farad = 1.000.000 µF (mikro Farad)
1 µF = 1.000.000 pF (piko Farad)
1 µF = 1.000 nF (nano Farad)
1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
1 pF = 1.000 µµF (mikro-mikro Farad)
1 µF = 10-6 F
1 nF = 10-9 F
1 pF = 10-12 F

Fungsi kapasitor adalah sebagai berikut :
  • Sebagai filter (penyaring) dalam rangkaian Power Supply,
  • Sebagai Pembangkit frekuensi dalam rangkaian antena ataupun dalam rangkaian lainnya,
  • Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain,
  • Menghilangkan Loncatan api (bouncing) bila saklar dari beban di pasang.
  • Menghemat daya listrik,
  • Meredam Noise, dll
Tipe Kapasitor :
  • Kapasitor Electrostatic
  • Kapasitor Electrolytic
  • Kapasitor Electrochemical

Tegangan Kerja (working voltage)

Tegangan kerja adalah tegangan maksimum yang diijinkan sehingga kapasitor masih dapat bekerja dengan baik. Para elektro- mania barangkali pernah mengalami kapasitor yang meledak karena kelebihan tegangan. Misalnya kapasitor 10uF/25V, maka tegangan yang bisa diberikan tidak boleh melebihi 25 volt dc. Jika kita memaksakannya, maka kapsitor itu akan meledak karena dia tidak bekerja pada tegangan kerjanya.Umumnya kapasitor-kapasitor polar bekerja pada tegangan DC dan kapasitor non-polar bekerja pada tegangan AC.

IC ( Integrated Circuit )

Di ilmu elektronika , Integrated Circuit atau sirkuit yang mengintegrasikan ( juga dikenal sebagai IC , microcircuit , microchip , chip silicon , atau chip ) adalah merupakan bagian sirkuit elektronik (alat terdiri atas semipenghantar yang banyak, dikenal sebagai komponen pasif ) yang didesain di sebuah benda tipis material semipenghantar . Integrated Circuit ini digunakan hampir disemua perlengkapan elektronik dalam kehidupan kita sehari-hari, dan IC ini telah membuat suatu revolusi dunia ilmu elektronika dan telah menggantikan Tabung Hampa.
IC
Integrated circuit

Kita bisa menemukan beberapa penggunaan IC ini di komputer, kalkulator, telepone, handphone, dan peralatan elektronika dan komunikasi lainnya. IC (integrated Circuit) ini mempunyai fungsi dari beberapa komponen-komponen elektronika lainnya, seperti : transistor, dioda dan LED, resistor, dan kondensator yang digabung menjadi satu alat yang memilik banyak fungsi. Dengan adanya IC ini, maka alat-alat elektronika itu semakin hari akan semakin kecil dan lebih simpel dalam pemakaiannya. Bisa kita bayangkan, sejarah Televisi dulunya adalah sebesar 1 ruangan rumah. Akan tetapi, dengan awalnya para peneliti menemukan transistor, maka televisi bisa lebih kecil dan tentunya dengan pemakaian IC pada zaman sekarang ini dapat kita lihat perbedaan besar badan Televisi.

Integrated Circuit
gambar : integrated circuit
Didalam komputer tentunya demikian. Otak komputer yang kita kenal selama ini adalah terbentuk dari Integrated Cirucuit. Yang mana kita ketahui, bahwa processor di komputer memiliki ruang simpan untuk bisa menjadi pusat pengendali setiap perintah yang kita berikan ke padanya. Pemakaian IC ini juga termasuk hemat dan tidak memerlukan daya yang besar. Demikian halnya juga dengan kebutuhan tegangan dan arusnya.
IC ini merupakan bahan semikonduktor yang sangat sensitif. Jika pada perancangan elektronika kita tidak melihat spesifikasi atau datasheet dari IC ini, maka kita bisa saja merusak Integrated Circuit itu.

Sejarah Penemuan Integrated Circuit (IC)
Pada tahun 1958, seorang insinyur bernama Jack Kilby yang bekerja pada Texas Intruments mencoba memecahkan masalah dengan memikirkan sebuah konsep menggabungkan seluruh komponen elektronika dalam satu blok yang dibuat dari bahan semikonduktor. Terciptalah chip yang pertama, meskipun masih dengan segala kekurangan dan kelemahannya. Beberapa saat setelah itu, Robert Noyce, yang bekerja pada Fairchild Semiconductor Corporation, menemukan hal serupa, meskipun mereka bekerja pada dua tempat yang berbeda.

Sejak penemuan pertama sebuah IC, riset banyak dilakukan untuk menyempurnakan sebuah IC. Beberapa hal yang cukup penting dalam sebuah IC adalah ukuran dan daya listrik yang dibutuhkan sebuah IC untuk berfungsi dengan baik. Saat ini, sebuah IC yang ukurannya sekitar jari kuku manusia, di dalamnya terdapat ratusan juta komponen yang terintegrasi menjadi satu.

Gorden Moore, co-founder perusahaan Intel, pada tahun 1965 memperkirakan bahwa jumlah transistor yang terdapat dalam sebuah IC akan bertambah 2 kali setiap 18 bulan sekali. Kecenderungan peningkatan jumlah transistor ini telah terbukti setelah sekian lama dan diperkirakan akan terus berlanjut.

Sebagai contoh perkembangan IC, sebuah 64-Mbit DRAM yang pertama kali di pasaran pada tahun 1994, terdiri dari 3 juta transistor. Dan microprocessor Intel Pentium 4 terdiri lebih dari 42 juta transistor dan kira-kira terdapat 281 IC didalamnya. Bahkan berdasar pada International Technology Roadmap for Semiconductor (ITRS), diharapkan akan tersedia sebuah chip yang terdiri dari 3 milyar transistor pada tahun 2008.

Umumnya, bahan semikonduktor yang digunakan dalam pembuatan IC, adalah silikon. Beberapa bahan lain pun juga memungkinkan untuk digunakan. Proses pembuatan IC sendiri terdiri dari ratusan step. Meskipun proses pembutan hingga siap untuk digunakan sangatlah rumit, namun keuntungan yang didapat dari fleksibilitas sebuah IC dibandingkan dengan jika tidak menggunakan IC.

Jika ditilik dari sejak penemuan sebuah IC, teknologi IC boleh dibilang masih sangat muda. Belum genap setengah abad dari pertama kali diproduksi, IC telah berperan penting dalam peradaban manusia. Seperti komputer misalnya, yang proses utamanya dikontrol oleh ratusan IC. Komputer merupakan hal penting dalam mendukung perkembangan teknologi lainnya. Sudah sepantasnya kita mengucap syukur kepada Tuhan, yang telah mengizinkan perkembangan teknologi terjadi begitu pesatnya, yang akhirnya membawa kemudahan bagi umat manusia.
beberapa : beberapa sumber

Power Supply

Power supply adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memasok daya ke komponen lain pada perangakat elektronika. Semua komponen elektronika yang ada dalam suatu perangkat elektronika akan memperoleh pasokan daya dari power supply tersebut. Power supply sangat mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu perangkat elektronika. Oleh karena itu, tanpa power supply, maka suatu perangkat elektronika tidak akan dapat bekerja. Adapun tegangan yang umum disediakan oleh power supply adalah +5V, +12V, -5V, -12V.

Besar tegangan keluaran dari Power supply ini juga harus kita sesuaikan dengan kebutuhan tegangan 'beban' atau perangkat elektronika kita. Karena, suatu perangkat elektronika akan dapat bekerja dengan baik jika supply tegangan dan daya kepadanya sama seperti spesifikasi dari komponen elektronika tersebut. (spesifikasi dapat kita lihat di datasheet suatu Komponen).

rangkaian power supply
rangkaian power supply

Contoh gambar rangkaian Power supply diatas dapat kita ganti dengan kebutuhan kita. Gambar diatas adalah merupakan rangkaian power supply sederhana yang mempunyai LM 78XX sebagai regulator. Jenis LM 78XX itu dapat kita ganti sesuai dengan kebutuhan kita. JIka misalnya kita menginginkan keluaran dari Power supply adalah +12Volt, maka kita harus mengganti LM itu menjadi LM7812. Dan juga tentunya kita harus menginput tegangan +12 Volt dari Transformator.

Demikian juga halnya jika kita menginginkan tegangan sebesar +5 VOlt. Maka kita harus mengganti LM 78XX menjadi LM7805, dan menginput tegangan 5Volt dari Transformator (trafo).

Komponen Elektronika

Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/ teknik elektronika dan instrumentasi.

Dalam rangkaian elektronika terdapat bermacam-macam komponen. Ada transistor, resistor, IC, trafo dan lain-lain. Komponen-komponen ini dikategorikan menjadi bagian-bagian berikut:


Komponen Pasif :
  • resistor atau tahanan
  • kapasitor atau kondensator
  • induktor atau kumparan
  • transformator

Komponen Aktif :

* dioda :
  • dioda cahaya
  • dioda foto
  • dioda laser
  • diode Zener
  • dioda Schottky
* transistor :
  • transistor efek medan
  • transistor bipolar
  • transistor IGBT
  • transistor Darlington
  • transistor foto

Sirkuit Analog :
  • Amplifier atau Penguat
  • Opamp (Operational Amplifier) termasuk negative feedback
  • Amplifier Daya
  • FET (Filed Effect Transistor), JFET, MOSFET, MESFET, MODFET, HEMT
  • CMOS, N-MOS, P-MOS, Pass-transistor

Sirkuit Digital :
  • Gerbang logika
  • flip-flop
  • penghitung atau pencacah (Inggris: counter)
  • register
  • multiplekser (MUX) dan DEMUX
  • Penjumlah (Adder), Subtraktor (Pengurang) & Pengganda (Multiplier)
  • mikroprosesor
  • mikrokontroler
  • ADC, DAC, Atmel AVR‎
  • Digital Signal Processor (DSP)
  • FPGA (Field-Programmable Gate Array), ASIC, FPAA, Embedded-FPGA, CPLD
  • Semua jenis komputer digital: komputer super, mainframe, komputer mini, komputer pribadi desk-top, laptop, PDA, Smart card, telepon pintar, dll

Alat ukur :
  • Ohm-meter
  • Amper-meter
  • Voltmeter
  • Multimeter
  • Oskiloskop
  • Function generator
  • Digital Signal Analyzer
  • Spectrum meter

Simbol - Simbol Elektronika

Karena komponen, sirkuit, pengukuran dan pengkabelan dalam elektronik maka ada dibuatkan simbol-simbol elektronika untuk memudahkan kita dalam perancangan serta perbaikan suatu alat elektronika. Simbol ini juga berguna untuk mempermudah kita dalam pemahaman tentang elektronika. Dan ingat, Setiap simbol dari suatu komponen adalah sama dan tidak pernah berubah-ubah.

Dibawah ini adalah beberapa simbol elektronika yang umum dalam elektronika :
1. Simbol Resistor :
2. Simbol Kapasitor :

3. Simbol Dioda :

4. Simbol Transistor :

5. Simbol Gerbang Logika :

6. Simbol Pengkabelan :

7. Simbol Pengukuran :

8. Simbol Sensor :

8. Simbol Sirkuit Power :

Relay

Relay merupakan suatu komponen (rangkaian) elektronika yang bersifat elektronis dan sederhana serta tersusun oleh saklar, lilitan, dan poros besi. Penggunaan relay ini dalam perangkat-perangkat elektronika sangatlah banyak. Terutama di perangkat yang bersifat elektronis atau otomatis. Contoh di Televisi, Radio, Lampu otomatis dan lain-lain.

Cara kerja komponen ini dimulai pada saat mengalirnya arus listrik melalui koil,lalu membuat medan magnet sekitarnya sehingga dapat merubah posisi saklar yang ada di dalam relay terserbut, sehingga menghasilkan arus listrik yang lebih besar. Disinilah keutamaan komponen sederhana ini yaitu dengan bentuknya yang minimal bisa menghasilkan arus yang lebih besar.

Pemakaian relay dalam perangkat-perangkat elektronika mempunyai Keuntungan yaitu ;
  • Dapat mengontrol sendiri arus serta tegangan listrik yang diinginkan
  • Dapat memaksimalkan besarnya tegangan listrik hingga mencapai batas maksimalnya
  • Dapat menggunakan baik saklar maupun koil lebih dari satu, disesuaikan dengan kebutuhan

Dalam praktek sederhana yang biasa dilakukan oleh elektronikawan pada awalnya adalah menggunakan relay ini untuk menghidupkan KIPAS ANGIN saat suhu di suatu ruangan lebih dari 30 derajad misalnya. Sistem kerja dari relay disini adalah, menerima instruksi dari IC atau transistor sensor suhu (LM 355 misalnya) dan secara otomatis, saklar akan dialiri oleh arus listrik, dan menggerakkan saklar yang ada di relay tersebut.

Sensor

Sensor atau Sering disebut juga dengan Transducer adalah piranti yang mentransform (mengubah) suatu nilai (isyarat/energi) fisik ke nilai fisik yang lain, Menghubungkan antara fisik nyata dan industri electric dan piranti elektronika yang berguna untuk monitoring, controlling, dan proteksi.

Sensor adalah peralatan yang digunakan untuk merubah suatu besaran fisik menjadi besaran listrik sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian listrik tertentu. Hampir seluruh peralatan elektronik yang ada mempunyai sensor didalamnya.
Pada saat ini, sensor tersebut telah dibuat dengan ukuran sangat kecil dengan orde nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan pemakaian dan menghemat energi.

Ada 6 tipe isyarat
  • Mechanical, contoh: panjang, luas, mass flow, gaya, torque, tekanan, kecepatan, percepatan, panjang gel acoustic, dll
  • Thermal, contoh: temperature, panas, entropy, heat flow
  • Electrical, contoh: tegangan, arus, muatan, resistance, frekuensi, dll
  • Magnetic, contoh: intensitas medan, flux density, dll
  • Radiant, contoh: intensitas, panjang gelombang, polarisasi, dll
  • Chemical, contoh: komposisi, konsentrasi, pH, kecepatan reaksi, dll

Di jaman teknologi canggih saat ini, media sensor telah menjadi salah satu trend tersendiri. Karena, juga akibat kesibukan manusia akan kebutuhannya, sehingga dengan adanya sensor setidaknya bisa mempercepat sistem kerja dikala kita akan melakukan sesuatu hal. Contoh misalnya mematikan lampu di rumah kita.

Sensor merupakan penggabungan dari beberapa media atau perangkat elektronik yang tentunya juga terdiri dari komponen-komponen elektronika untuk membuat sensor tersebut menjadi bekerja. Sistem kerja sensor ini juga bermacam-macam tergantung ke tipe isyarat dari sensor tersebut.

Sensor yang paling sering kita liat dan paling sering digunakan adalah di lampu jalan. Yang mana, sistem kerja dari sensor yang ada disini ; jika malam, maka lampu jalan akan hidup, dan sebaliknya, jika siang, lampu jalan akan padam. Sensor yang dipakai di sini adalah LDR (Light Dependen Resistor).

Op - Amp (Operational Amplifier)

Operational Amplifier atau di singkat op-amp merupakan salah satu komponen analog yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi op-amp yang paling sering dipakai antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan differensiator. Pada pokok bahasan kali ini akan dipaparkan beberapa aplikasi op-amp yang paling dasar, yaitu rangkaian penguat inverting, non-inverting differensiator dan integrator.

I. Pengertian Dasar Op-Amp
Operational Amplifier atau di singkat op-amp merupakan salah satu komponen analog yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi op-amp yang paling sering dipakai antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan differensiator. Pada pokok bahasan kali ini akan dipaparkan beberapa aplikasi op-amp yang paling dasar, yaitu rangkaian penguat inverting, non-inverting differensiator dan integrator.

Pada Op-Amp memiliki 2 rangkaian feedback (umpan balik) yaitu feedback negatif dan feedback positif dimana Feedback negatif pada op-amp memegang peranan penting. Secara umum, umpanbalik positif akan menghasilkan osilasi sedangkan umpanbalik negatif menghasilkan penguatan yang dapat terukur.

Op-amp ideal
Op-amp pada dasarnya adalah sebuah differential amplifier (penguat diferensial) yang memiliki dua masukan. Input (masukan) op-amp ada yang dinamakan input inverting dan non-inverting. Op-amp ideal memiliki open loop gain (penguatan loop terbuka) yang tak terhingga besarnya. Seperti misalnya op-amp LM741 yang sering digunakan oleh banyak praktisi elektronika, memiliki karakteristik tipikal open loop gain sebesar 104 ~ 105. Penguatan yang sebesar ini membuat op-amp menjadi tidak stabil, dan penguatannya menjadi tidak terukur (infinite). Disinilah peran rangkaian negative feedback (umpanbalik negatif) diperlukan, sehingga op-amp dapat dirangkai menjadi aplikasi dengan nilai penguatan yang terukur (finite).

Impedasi input op-amp ideal mestinya adalah tak terhingga, sehingga mestinya arus input pada tiap masukannya adalah 0. Sebagai perbandingan praktis, op-amp LM741 memiliki impedansi input Zin = 106 Ohm. Nilai impedansi ini masih relatif sangat besar sehingga arus input op-amp LM741 mestinya sangat kecil.

Ada dua aturan penting dalam melakukan analisa rangkaian op-amp berdasarkan karakteristik op-amp ideal. Aturan ini dalam beberapa literatur dinamakan golden rule, yaitu :

Aturan 1: Perbedaan tegangan antara input v+ dan v- adalah nol (v+ - v- = 0 atau v+ = v- )
Aturan 2: Arus pada input Op-amp adalah nol (i+ = i- = 0)

Inilah dua aturan penting op-amp ideal yang digunakan untuk menganalisa rangkaian op-amp.

II. Karakteristik Dasar Op-Amp
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pada dasarnya Op-amp adalah sebuah differential amplifier (penguat diferensial), yang mana memiliki 2 input masukan yaitu input inverting (V-) dan input non-inverting(V+), Rangkaian dasar dari penguat diferensial dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini:
penguat diferensial
Gambar 1 : Penguat Diferensial

Pada rangkaian diatas, dapat diketahui tegangan output (Vout) adalah Vout = A(v1-v2) dengan A adalah penguatan dari penguat diferensial ini. Titik input v1 dikatakan sebagai input non-iverting, sebab tegangan vout satu phase dengan v1. Sedangkan sebaliknya titik v2 dikatakan input inverting sebab berlawanan phasa dengan tengangan vout.

Diagram Blok Op-amp
Op-amp di dalamnya terdiri dari beberapa bagian, yang pertama adalah penguat diferensial, lalu ada tahap penguatan (gain), selanjutnya ada rangkaian penggeser level (level shifter) dan kemudian penguat akhir yang biasanya dibuat dengan penguat push-pull kelas B. Gambar-2(a) berikut menunjukkan diagram dari op-amp yang terdiri dari beberapa bagian tersebut.diagram blok op-amp
gambar 2 (a) : Diagram Blok Op-Amp

diagram op-amp
gambar 2 (b) : Diagram Schematic Simbol Op-Amp

Simbol op-amp adalah seperti pada gambar 2 (b) dengan 2 input, non-inverting (+) dan input inverting (-). Umumnya op-amp bekerja dengan dual supply (+Vcc dan –Vee) namun banyak juga op-amp dibuat dengan single supply (Vcc – ground). Simbol rangkaian di dalam op-amp pada gambar 2 (b) adalah parameter umum dari sebuah op-amp. Rin adalah resitansi input yang nilai idealnya infinit (tak terhingga). Rout adalah resistansi output dan besar resistansi idealnya 0 (nol). Sedangkan AOL adalah nilai penguatan open loop dan nilai idealnya tak terhingga.

Saat ini banyak terdapat tipe-tipe op-amp dengan karakterisktik yang spesifik. Op-amp standard type 741 dalam kemasan IC DIP 8 pin. Untuk tipe yang sama, tiap pabrikan mengeluarkan seri IC dengan insial atau nama yang berbeda. Misalnya dikenal MC1741 dari motorola, LM741 buatan National Semiconductor, SN741 dari Texas Instrument dan lain sebagainya. Tergantung dari teknologi pembuatan dan desain IC-nya, karakteristik satu op-amp dapat berbeda dengan op-amp lain.

Menyolder Dalam Elektronika

Menyolder dalam elektronika adalah salah satu hal wajib yang perlu diketahui oleh teknisi. Karena, elektronika rentan dengan hal solder menyolder dalam prakteknya dilapangan. Namun, dalam menyolder juga terdapat teknik-teknik menyolder yang baik, dan perlu kita ketahui. Hal ini agar nantinya hasil solderan akan menjadi baik dan tidak membuat rusak komponen lain atau komponen yang akan kita solder.teknik menyolder
gambar : menyolder komponen elektronika

Berikut ini beberapa teknik menyolder yang baik dan benar (penting ga seh??:p):
  1. Gunakan solder dengan mata solder yang runcing
  2. Gunakan solder dengan daya 30-40W
  3. Pastikan permukaan tembaga PCB mengkilap, jika buram maka amplaslah dengan amplas yang halus
  4. Hilangkan karat pada kaki komponen dengan mengeriknya hingga mengkilap, adanya karat pada kaki komponen ditandai dengan tidak mengkilapnya kaki komponen
  5. Saat menyolder, tempelkan solder pada tembaga PCB (jangan terlalu lama) kemudian tempelkan timah pada solder secukupnya, tunggu hingga timah mencari dan menyebar
  6. Segera setelah timah menyebar di seluruh daerah solder, jauhkan solder dan tunggu hingga timah dingin
  7. Penyolderan yang baik adalah yang melekatkan tembaga PCB dengan kaki komponen dengan jumlah timah yang sedikit (tidak cembung), dan tidak runcing
  8. Jepit kaki komponen semi konduktor seperti ic, transistor, led, diode dan sensor dengan tang atau logam lain agar tidak terlalu panas
Teknik penyolderan kita lama-kelamaan nantinya akan bertambah baik, jika kita semakin biasa dalam melakukannya. Dalam menyolder IC,dan transistor kita seharusnya tidak menempelkan mata solder yang telah panas ke kaki IC dan Transistor tersebut. Karena, komponen ini adalah komponen elektronika yang sangat lemah dan sangat mudah rusak jika terkena panas lebih. Demikian juga pada komponen elektronika lainnya kita juga harus sangat memperhitungkan lamanya kita menyolder. Agar nantinya, pas kita menyolder tidak ada komponen rusak dan proyek bisa berjalan dengan baik.

LDR Sebagai Sensor

Light Dependent Resistor ( LDR )Resistor jenis lainnya adalah Light dependent resistor (LDR). Resistansi LDR akan berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya atau yang ada disekitarnya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR sekitar 10MΩ dan dalam keadaan terang sebesar 1KΩ atau kurang. LDR terbuat dari bahan semikonduktor seperti kadmium sulfida. Dengan bahan ini energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan yang dilepas atau arus listrik meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami penurunan.

Namun perlu juga diingat bahwa respon dari rangkaian transistor akan sangat tergantung pada nilai LDR yang digunakan. Lebih tinggi nilai tahanan nya akan lebih cepat respon rangkaian.



Akan lebih mudah mengatur respon rangkaian bila kita menggunakan Op-Amp sebagai penguat atau saklar pada rangkaian LDR. Kita bisa gunakan berbagai jenis Op-Amp yang tersedia. Kalau tersedia jenis CMOS atau yang lain tidak akan mempengaruhi penampilan LDR pada rangkaian.


Tergantung pada aplikasi rangkaian yang akan kita rakit. Apakah keluaran Op-Amp akan tinggi saat LDR tidak mendapat cahaya atau Keluaran Op-Amp akan mencapai tegangan supply pada saat LDR mendapat cahaya. Gunakan rangkaian dasar Op-Amp Inverse atau Non-inverse.
Dengan sifat LDR yang demikian, maka LDR (Light Dependent Resistor) biasa digunakan sebagai sensor cahaya. Contoh penggunaannya adalah pada lampu taman dan lampu di jalan yang bisa menyala di malam hari dan padam di siang hari secara otomatis. Atau bisa juga kita gunakan di kamar kita sendiri.

Elektronika Digital

Digital adalah suatu terapan ilmu elektronika yang tersusun dari berbagai komponen elektronika. Bisa juga disebut dengan rangkaian elektronika yang membutuhkan aliran listrik atau energi kimia untuk menggerakkan atau membuat benda tersebut berfungsi.Biasanya komponen-komponen digital ini hanya memiliki dua keadaan, 1 ( high, active, true ) dan 0 ( low, nonactive, false ). Pada prakteknya, dunia digital saat ini telah menguasai elektronika dan merupakan suatu "harga" buat suatu komponen elektronika.

Keadaan dalam digital ini berasumsi kepada bilangan biner (1 dan 0). Sistem digital ini bisa kita gambarkan proses biner seperti pada saklar lampu, yang memiliki 2 keadaan, yaitu Off (0) dan On (1). Misalnya ada 10 lampu dengan saklarnya, jika kita membuat saklar itu dinyalakan dalam posisi 1, misalnya, maka ia akan membentuk huruf "gambar", dan jika dinyalakan dalam posisi 0, ia akan membentuk "gambar mati". Begitulah kira-kira biner digital tersebut. Digital hanya berada pada 2 posisi yang berbeda. Hal ini juga sama seperti dengan sistem flip-flop.

elektronika digital
elektronika digital

Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American Standard Code for Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte.
Oleh karena itu, jika kita berkeinginan menuliskan angka "1" desimal, dalam digitalnya kita harus menuliskan "0000 0001".

Dalam prakteknya, elektronika digital saat ini telah merajai setiap perangkat elektronika. Sebut saja misalnya Televisi. Dengan adanya sistem pengaturan Volume (+) ataupun Volume (-) ataupun menu lainnya dari remote, itu telah membuktikan bahwa teknologi digital telah diterapkan didalam televisi tersebut.

Postingan Yang Lain :

LCD (Liquid Crystal Display)

Anda mungkin sering menggunakan perangkat elektronika yang berdispalay sebuah LCD (liquid crystal display) setiap hari. LCD ini berada disekitar kita dan banyak kita temukan di perangkat-perangkat elektronika yang kita gunakan. Sebut saja di komputer laptop, jam digital, Monitor Komputer, Televisi, CD player dan banyak perangkat elektronik lainnya. LCD umum adalah perangkat yang menawarkan beberapa kelebihan nyata teknologi layar dari pada teknologi tabung. LCD yang tipis dan ringan dan menarik jauh lebih menarik jika dibandingkan daya sinar katoda tabung (CRTs), misalnya.

Perbandingan antara LCD dan tabung CRT adalah semacam cairan liquid yang ada di LCD sedangkan klo CRT itu melalui penembakan sinar katoda untuk menghasilkan gambar. Tetapi hal apa saja perangkat ini disebut dengan LCD? Nama "LCD/kristal cair" terdengar seperti sebuah bayangan. Berawal pemikiran dari kristal sebagai bahan yang beku seperti batu, dan cairan yang jelas berbeda. Teknologi LCD adalah penggabungan dari kedua benda keras dan cair ini. Bagaimana bisa kedua material ini bisa digabungkan jadi satu ?
LCD (liquid crystal display)
gambar : contoh LCD

Seperti pelajaran di sekolah, yang ada tiga zat umum yang dinyatakan dalam : padat, cair atau gas. Zat-zat padat bertindak seperti sifat mereka karena mereka selalu menjaga sifat mereka dari zat lain. Molekul berorientasi dan tetap di posisi yang sama dengan tidak berhubungan satu sama lain.

Molekul-molekul cair saling berlawanan : Mereka dapat mengubah sifat mereka dan saling berpindah dari manapun dalam keadaan cair. Tetapi ada beberapa zat yang dapat berada pada kondisi yang berbeda, jenis itu adalah antara seperti zat yang cair dan zat yang beku.

Pada tahun 1888, seorang ahli botani, Friedrich Reinitzer, menemukan fase yang berada di tengah-tengah antara fase padat dan cair. Fase ini memiliki sifat-sifat padat dan cair secara bersama-sama. Molekul-molekulnya memiliki arah yang sama seperti sifat padat, tetapi molekul-molekul itu dapat bergerak bebas seperti pada cairan. Fase kristal cair ini berada lebih dekat dengan fase cair karena dengan sedikit penambahan temperatur (pemanasan) fasenya
langsung berubah menjadi cair. Sifat ini menunjukkan sensitivitas yang tinggi terhadap temperatur. Sifat inilah yang menjadi dasar utama pemanfaatan kristal cair dalam teknologi.

Hal ini menjelaskan mengapa kristal cair/LCD yang sangat sensitif terhadap suhu dan mengapa mereka digunakan untuk membuat termometer dan mood ring. Mood ring adalah cincin ajaib yang punya daya magis yang dapat membaca emosi pemakainya. Saat si pemakai sedang marah atau tegang batu cincin tersebut berubah warna menjadi hitam, sedangkan saat sedang tenang batu berwarna biru. Berbagai emosi lainnya bisa diketahui berdasarkan perubahan warna batu cincin magis ini. Ia juga menjelaskan mengapa sebuah Layar LCD mungkin bertindak aneh dalam cuaca dingin atau panas.

Gerbang - Gerbang Logika

Gerbang AND
Rangkaian AND dinyatakan sebagai Y=A*B, dan output rangkaian Y menjadi “1” hanya ketika kedua input A dan B bernilai “1”, dan output Y menjadi “1” pada nilai A dan B yang lain.
gerbang and
Gerbang OR
Rangkaian OR dinyatakan dalam Y = A + B, dan output rangkaian Y menjadi “0” hanya ketika kedua input A dan B bernilai “0”, dan Y menjadi “1” pada nilai A dan B yang lain.gerbang OR
Gerbang NOT
Rangkaian NOT juga dikenal sebagai inverter dan dinyatakan sebagai Y = A’. Nilai output Y merupakan negasi dari nilai input A. Jika input A bernilai “1’, maka nilai output Y menjadi “0” demikian sebaliknya.Gerbang NOTGerbang NAND
Rangkaian NAND dinyatakan sebagai dan output Y bernilai “0” ketika kedua input A dan B bernilai “1”, dan “0” untuk nilai yang lain.
Gerbang NAND
Gerbang NOR
Rangkaian NOR dinyatakan sebagai , dan output Y bernilai “1” ketika kedua input A dan B bernilai “0”, dan output Y menjadi “0” untuk nilai-nilai input yang lain.Gerbang NORGerbang EXCLUSIVE-OR
Exclusive-OR dinyatakan dalam atau disederhanakan menjadi . Output menjadi “0” ketika input A dan B pada level yang sama, dan output Y menjadi bernilai “1” ketika kedua input mempunyai level yang berbeda.
Gerbang EX-OR

Pengenalan Sidik Jari

Di Amerika Utara, seorang bernama E. Henry di tahun 1901 telah sukses lebih dahulu menggunakan sidik jari untuk identifikasi pemberhentian pekerja untuk mengatasi pemberian upah ganda. Sistem Henry berasal dari pola ridge yang terpusat pola jari tangan, jari kaki, khusunya telunjuk. Metoda yang klasik dari tinta dan menggulung jari pada suatu kartu cetakan menghasilkan suatu pola ridge yang unik bagi masing-masing digit individu.

Hal ini telah dapat dipercaya membuktikan bahwa tidak ada dua individu mempunyai pola ridge serupa, pola ridge tidaklah bisa menerima warisan, pola ridge dibentuk embrio, pola ridge tidak pernah berubah dalam hidup, dan hanya setelah kematian dapat berubah sebagai hasil pembusukan. Dalam hidup, pola ridge hanya diubah secara kebetulan akibat, luka-luka, kebakar, penyakit atau penyebab lain yang tidak wajar. Identifikasi dari sidik jari memerlukan pembedaan tentang bentuk keliling papillary ridge tak terputuskan yang diikuti oleh pemetaan tentang gangguan atau tanda anatomic ridge yang sama.

Ada 7 pola papillary ridge:
• Loop
• Arch
• Whorl
• Tented Arch
• Double Loop
• Central Pocked Loop dan
• Accidental

Dari ketujuh pola tersebut ada tiga pola papillary ridge yang paling umum digambarkan di bawah.( Loop´ mempunyai 1 delta dan antar baris pusat pada loop dan akan ditunjukkan pada delta. Sebuah whorl mempunyai 2 delta dan antar baris delta harus jelas. Sebuah arch tidak punya delta).

Semua pola di atas dapat dibedakan oleh mata biasa dan dapat memberi suatu binning atau indexing yang menghasilkan database. Sebuah Komputer dapat menganalisa garis tengah perubahan arah bentuk ridge, mencapai seperti mata yang terlatih yang melihat secara alami. Kesalahan dapat terjadi jika langkah ini dihilangkan oleh suatu program sidik jari komputer atau AFIS ( Automatic Fingerprint Identification).

Karakteristik Anatomic terjadi sebab papillary ridge tidaklah berlanjut. Masing-Masing perubahan arah, pencabangan dua, gangguan atau lampiran menghasilkan karakteristik anatomic ( minutia karena penyelenggaraan perkawinan). Karakteristik ini tidak mungkin dilihat langsung oleh mata manusia tetapi mudah di-tracked oleh komputer.
Gambaran ukuran-ukuran karakteristik anatomic mereka. (mengperlihatkan titik kelenjar peluh) dapat digambarkan sebagai berikut.

Beberapa ukuran karakteristik anatomi sidik jari

Ridge Mempunyai ketegasan jarak ganda dari permulaan ke-akhir, sebagai lebar ridges satu dengan lainya Evading Ends dua ridge dengan arah berbeda berjalan sejajar satu sama lain kurang dari 3mm. Bifurcation dua ridge dengan arah berbeda berjalan sejajar satu sama lain kurang dari 3mm. Hook ridges merobek; satu ridges tidaklah lebih panjang dibanding 3mm Fork Dua ridges dihubungkan oleh sepertiga ridges tiddak lebih panjang dibanding 3mm Dot Bagian ridges adalah tidak lagi dibanding ridges yang berdekatan Eye ridges merobek dan menggabungkan lagi di dalam 3mm Island Ridges merobek dan tidak ber menggabung lagi, kurang dari 3mm dan tidak lebih dari 6mm. Area yang terlampir adalah Ridge. Enclosed Ridge Ridges tidak lebih panjang dibanding 6mm antara dua ridges Enclosed Loop yang tidak mempola menentukan pengulangan antar dua atau lebih ridges paralel Specialties Rare ridge membentuk seperti tanda tanya dan sangkutan pemotong

Parameter Tambahan
Penggunaan corak/roman atau minutia terbatas pada area kumpulan sensor sebagai lawan keseluruhan sidik jari yang dikumpulkan oleh tinta dan menggulung. Ini adalah lebih lanjut mengururangi kontak sensor. Tekanan yang ditingkatkan hanya akan meratakan banyak ujungjari untuk menghubungi area sensor. Jadi tekanan yang lebih sama dengan lebih menambah penyimpangan.

Area papillary ridge kadang-kadang dikenal sebagai patterm area. Masing-masing pola papillary ridge menghasilkan suatu bentuk pola area berbeda. Pusat gambar jari mencerminkan pola area, dikenal sebagai inti core point. Ini mempertimbangkan rigrestasi gambar pada penggantian kerugian untuk perubahan aspek yang disebabkan oleh users yang enggan memberikan gambar sebagai conto

Bagian ridges dalam dua paralel yang berbeda untuk mengepung pola area itu disebut type lines. Mereka tidak mungkin melanjutkan dan dalam kaitan dengan pembatasan beberapa sensor, mereka juga boleh nampak terbagi-bagi. Titik awal pencabangan dua, atau lain corak anatomic pada penyimpangan dua bentuk garis, itu disebut delta. pada umumnya itu ditempatkan secara langsung di depan bentuk garis bifurcation. Sekarang lebih lanjut dengan membatasi dari delta sangat menunjukan, banyaknya persimpangan ridge di dalam pola area memberi suatu ridge count.

Komputer Tomography dapat mendeteksi secara relatif ke poin-poin tersebut di atas atau dengan bebas di dalam ruang x-y. Karakteristik anatomic mempunyai suatu orientasi atau arah. Suatu analisa garis vektor perubahan arah garis ridge dapat menghasilkan suatu rata-rata yang mencerminkan orientasi ini.

Jarak antara bentuk ridge dan corak anatomic memberi suatu panjang garis vektor yang diproduksi dengan mengarahkan karakteristik anatomic itu. Ini adalah dependent pada sensor yang meniru hasil dapat diulang tidak terikat pada tekanan menyebar atau peleburan ridgelines
Orientasi Resultan dan garis vektor dapat dilapisi x-y untuk memberi suatu template

Templates memproduksi dari corak anatomic tidak terikat pada pola dan lengkungan/kebongkokan dapat salah seperti pola yang berbeda dapat mempunyai karakteristik anatomic yang sama. Tidak ada dua sidik jari yang serupa karena pola dan banyaknya karakteristik anatomic, tetapi karakteristik anatomic sendiri adalah subset yang terlalu kecil untuk jadi patokan..

Fingerprint Identification
Diantara semua teknik biometric, identifikasi fingerprint-based adalah metoda yang paling tua yang telah sukses digunakan pada banyak aplikasi. Semua orang mempunyai sidik jari yang unik. Suatu sidik jari dibuat dari satu rangkaian ridge dan kerut pada permukaan jari. Keunikan suatu sidik jari dapat ditentukan oleh pola ridge dan kerut seperti halnya poin-poin rincian yang tidak penting. Poin-Poin Rincian yang tidak penting adalah karakteristik ridge lokal yang terjadi baik pada suatu pencabangan dua ridge maupun suatu ridge berakhir.

Teknik sidik jari dapat ditempatkan ke dalam dua kategori: minutiae-based dan berdasarkan korelasi. Teknik minutiae-based yang pertama temukan poin-poin rincian yang tidak penting dan kemudian memetakan penempatan yang sejenis pada jari. Bagaimanapun, penggunaan pendekatan ini ada beberapa kesulitan. Hal itu sukar untuk menyadap poin-poin rincian yang tidak penting itu dengan teliti sehingga sidik jari mutunya menjadi rendah. Metoda ini juga tidak mempertimbangkan pola ridge kerut dan bubungan yang global. Metoda correlation-based bisa mengalahkan sebagian dari berbagai kesulitan pendekatan yang minutiae-based. Bagaimanapun, masing-masing mempunyai kekurangan sendiri-sendiri. Teknik Correlation-based memerlukan penempatan yang tepat untuk suatu pendaftaran dan dibuat-buat oleh terjemahan gambar dan perputaran.

Kaesuaian dasar sidik jari pada minutiae mempunyai permasalahan dalam penyesuaian perbedaan ukuran pola minutiae. Struktur ridge lokal tidak bisa dengan sepenuhnya ditandai oleh minutiae. Saat ini sedang diusahakan untuk memperbaiki suatu penyajian pengubah sidik jari yang akan menangkap informasi lokal yang lebih dan menghasilkan ketetapan panjangnya suatu kode untuk sidik jari itu. Kesesuaian menghitung jarak euclidean antara kedua kode tersebut akan menjadi tantangan diwaktu yang akan dating.

Saat ini sedang dikembangkan algoritma agar menjadi lebih sempurna untuk menampilkan gambar sidik jari dan ketelitian penyampaiannya ditingkatkan di dalam real-time. Suatu sistem pengesahan fingerprint-based komersil memerlukan suatu kehati-hatian False Reject Rate (FRR) untuk memberi False Accept Rate (FAR). Hal ini bagi orang teknik adalah sangat sukar untuk mencapainya. Pada saat ini sedang diselidiki metoda untuk menyatukan bukti dari berbagai teknik penemuan untuk meningkatkan keseluruhan ketelitian sistem itu. Di dalam suatu aplikasi riil, sensor, didapatkan sistem dan variasi kinerja sistem dari waktu ke waktu yang sangat kritis.

Penggolongan Sidik jari:
Volume sidik jari yang besar dikumpulkan dan disimpan sehari-hari merupakan suatu aplikasi luas yang mencakup forensik, kendali akses, dan pendaftaran lisensi pengarah. Pengenalan orang-orang secara otomatis berdasarkan sidik jari memerlukan masukan sidik jari disesuaikan dengan beberapa sidik jari di dalam suatu database. Untuk mengurangi waktu pencarian dan computational compleksitas, perlu menggolongkan sidik jari ini dalam suatu cara yang konsisten dan akurat, sedemikian rupa sehingga masukan sidik jari yang diperlukan untuk disesuaikan hanya dengan suatu subset sidik jari di dalam database.

Penggolongan sidik jari adalah suatu teknik untuk menugaskan sidik jari ke dalam beberapa jenis pre-specified yang tidak dapat dipungkiri pada literatur yang dapat menyediakan suatu mekanisme indexing. Penggolongan sidik jari dapat dipandang sebagai suatu tingkatan kasar yang mempertemukan sidik jari itu. Suatu masukan sidik jari yang yang pertama disesuaikan pada suatu tingkatan kasar pada salah satu jenis pre-specified dan kemudian, pada suatu tingkatan yang lebih bagus, untuk dibandingkan pada subset database yang berisi jenis sidik jari saja.

Pada saat ini sudah dikembangkan suatu algoritma untuk menggolongkan sidik jari ke dalam lima kelas, yakni, whorl, right loop,left loop,arch, dan tented arch. Algoritma memisahkan banyaknya ridges yang muncul di empat arah (0 derajat, 45 derajat , 90 derajat, dan 135 derajat) maupun dengan penyaringan bagian tengah suatu sidik jari dengan suatu bank Gabor Filters. Informasi ini adalah quantized untuk menghasilkan suatu Fingercode yang mana adalah digunakan untuk penggolongan. Penggolongan ini didasarkan pada suatu two-stage yang menggolongkan menggunakan suatu Penggolong lingkungan K-nearest dalam langkah yang pertama dan satu set neural jaringan dalam langkah yang kedua . Penggolongan diuji pada 4,000 gambar di dalam NIST-4 database. Untuk five-class problem, ketelitian penggolongan dapat dicapai 90%. Untuk four-class problem ( arch dan arch tented mengkombinasikan ke dalam satu kelas), ketelitian penggolongan bisa mencapai 94.8%. Dengan menggabungkan sisa pilihan, ketelitian penggolongan dapat ditingkatkan menjadi 96% untuk five-class penggolongan dan 97.8% untuk four-class penggolongan ketika 30.8% gambar diafkhir.

Peningkatan Gambar Sidik jari:
Suatu langkah kritis dalam menyesuaikan sidik jari otomatis adalah secara otomatis dan dapat dipercaya menyadap dari masukan rincian gambar sidik jari yang tidak penting. Bagaimanapun, capaian suatu algoritma penyaringan rincian masukan yang tidak penting kurang dipercaya pada mutu gambar sidik jari. Dalam rangka memastikan bahwa capaian dari suatu sidik jari otomatis sistem verification akan menjadi sempurna berkenaan dengan mutu gambar sidik jari, hal itu penting untuk menyertakan suatu algoritma peningkatan sidik jari dalam modul pengambilan rincian yang tidak penting.

Algoritma yang sudah dikembangkan untuk meningkatkan kecepatan sidik jari, yang dapat secara adaptip meningkatkan kejelasan pada ridge dan struktur kerut masukan gambar sidik jari berdasar pada frekwensi dan orientasi ridge lokal yang diperkirakan. Dalam mengevaluasi capaian algoritma peningkatan gambar yang menggunakan index rincian yang tidak penting yang disadap dan ketelitian dari suatu sistem verifikasi sidik jari online.

Sumber : http://elka.brawijaya.ac.id
 
Copyright 2009 ♫ F.U.N ♫